Kamis, 25 Juli 2013

adwords



Ad Code script type


-->

Kamis, 09 Mei 2013

UN POPULATION AWARDS 1989






UNITED NATIONS POPULATION AWARDS 1989

Penilaian keberhasilan program KB di Indonesia terutama tergantung dari ketiga propinsi yang penduduknya terbesar di Indonesia waktu itu yaitu Jawa Barat dan Banten 35 juta, Jawa Tengah 29 juta dan Jawa Timur 33 juta, jumlah penduduk 3 propinsi ini 97 juta orang.  Hal ini merupakan  perhatian internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa [PBB].  Di Jawa Timur hasil peserta KB dan dampaknya terhadap kelahiran telah mencapai Total Fertility Rate [TFR]  2,4 atau Angka Kelahiran per Wanita Usia Reproduktif umur 15-49 tahun  telah mencapai rata-rata 2,4 anak atau sudah mendekati nilai dua anak cukup, laki-laki perempuan sama saja. Jawa Tengah dan Jawa Barat TFR-nya  masih diatas tiga. Dua propinsi Yogyakarta yang TFR 2.0 dengan jumlah  penduduk  2,9 juta dan Bali dengan TFR 2.2 dengan jumlah penduduk 2,8 juta. Dengan keberhasilan program KB di Jawa Timur menjadi masukan  kepada  tim  penilaian PBB di Jakarta.

 Dengan masukan penilaian  tim  ahli PBB  dari Jakarta, akhirnya Sekretaris Jenderal [SEKJEN] PBB memutuskan penghargaan UN POPULATION AWARDS kepada Presiden R.I. Suharto pada tanggal 8 Juni 1989, tepat pada ulang tahun beliau di Kantor PBB di New York. Setelah Bapak Presiden Suharto mendapat Penghargaan tersebut, kemudian beliau  berpidato  di Sidang Umum PBB.  
Setelah tiga tahun bekerja keras disertai doa dan dukungan dari staf, Pemerintah Daerah, Unit Pelaksana  dan masyarakat di Jawa Timur, maka saya dipindahkan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi sebagai Eselon Satu Deputi di  BKKBN Pusat sejak 12 Maret 1991. Jabatan Eselon Satu adalah jabatan tertinggi pegawai negeri. Jabatan Menteri dan Kepala Badan Pemerintahan adalah hak prerogative Presiden.

Terima kasih dan penghargaan saya haturkan kepada DR Haryono Suyono dan Presiden Soeharto atas pengangkatan saya menjadi Eselon Satu Deputi di BKKBN Pusat.
 Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa yang memberkati dan melindungi saya selamat dan berhasil bertugas di Jawa Timur. 

Rabu, 01 Mei 2013

KESAKSIAN SEBAGAI KEPALA BKKBN JAWA TIMUR [ Sambungan]


KESAKSIAN SEBAGAI KEPALA BKKBN  PROPINSI JAWA TIMUR

PENCEGAHAN KORUPSI UANG NEGARA.
Masalah informasi keuangan kemungkinan pemotongan uang anggaran . Untuk mengatasi masalah tersebut, setelah anggaran sudah cair dari Kantor Perbendaharaan Negara [KPN], diperintahkan Pemimpin Proyek [Pimpro] untuk membuat rencana allokasi anggaran menurut Kabupaten dan Kotamadya, kemudian diparaf Kepala Bagian Keuangan bahwa telah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan [Juklak], kemudian diminta persetujuan Kepala BKKBN Propinsi. Sesudah persetujuan  Kepala BKKBN Propinsi, kemudian  Pimpro mengirim uang aggaran melalui Bank BUMN; Bukti Asli pengiriman ditunjukkan kepada saya sebagai Kepala BKKBN Propinsi selaku atasannya. Dengan  cara ini BKKBN Kabupaten dan Kotamadya mendapat uang anggaran sesuai petunjuk pelaksanaan tanpa pemotongan. Selanjutnya  diinstruksikan  kepada Kepala BKKBN Tingkat Dua tidak boleh memotong uang anggaran Kecamatan dan Desa  serta Unit Pelaksana. Dengan  cara pengiriman uang anggaran melalui Bank tersebut dicegah pemotongan uang anggaran atau korupsi uang negara. Kalau  ada  yang  melanggar  akan ditindak/ dihukum sesuai aturan dan hukum yang berlaku.

 Masalah peningkatan partisipasi masyarakat. 
 Diupayakan  paham  optimalisasi kerjasama Pemuka Masyarakat Ulama Umaro [Tokoh Agama dan Pemerintahan]. 



Masalah peningkatan partisipasi masyarakat, diupayakan paham optimalisasi kerjasama Pemuka Masyarakat Ulama Umaro [Tokoh Agama dan Pemerintahan].

Untuk meningkatkan partisipasasi Ulama, bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia [MUI] diadakan seminar merumuskan materi penerangan motivasi dan KIE untuk petunjuk di lapangan.  

Saya mendapat pertolongan yang bermakna. Saya sambut dengan baik tawaran kerja sama operasional bhakti sosial dengan Polisi Daerah [POLDA] Jawa Timur untuk mensukseskan program KB selama bulan Juni 1988 dalam rangka Hari Ulang Tahun [HUT] Bhayangkara 1 Juli 1988, kemudian diulangi setiap tahun, selama saya di Jawa Timur
Demikian juga saya sambut dengan baik rencana Operasi Manunggal KB-KES-ABRI melalui Pusat Kesehatan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia [PUSKES-ABRI] untuk mensukseskan program KB bulan September 1988 dalam rangka HUT ABRI 5 Oktober 1988, yang kemudian diulang setiap tahun. Saya haturkan terima kasih banyak dan penghargaan kepada jajaran Polda Jawa Timur dan PUSKES ABRI serta jajarannya di Jawa Timur.
 Demikian juga meningkatkan partisipasi Unit Pelaksana, maka biaya operasional dari  BKKBN propinsi, diberikan dengan cek sesuai jumlah dalam petunjuk pelaksanaan, antara lain biaya orientasi, penerangan motivasi, pelatihan, tim KB kelling serta pelayanan operasional kegiatan KB di Pesantren dan desa sekitarnya.
 Dengan  cara  pemberian cek kepada Unit Pelaksana  tersebut, dicegah  pemotongan uang atau korupsi uang negara .
 Hal ini menimbulkan kepercayaan masyarakat dan partisipasi yang  aktif  dari  para Unit Pelaksana,  Pemuka Masyarakat dan Pemuka Agama/ Kiayi dan para santrinya. Komentar mereka mengatakan: Kami di-wong-kan  [dihormati , di-orang-kan]  oleh BKKBN. 
Terima kasih banyak dan penghargaan saya haturkan kepada Pemerintah Daerah, Unit Pelaksana KB, Para Ulama, Kiayi dan Tokoh agama lainnya atas dukungan dan partisipasinya dalam program KB di Jawa TIMUR.
 Dampak dari partisipasi masyarakat, maka tingkat kelahiran di Jawa Timur tahun 1990 telah turun menjadi sekitar 2,4 per wanita usia subur umur 15-49 tahun, dan  TFR  nasional masih 3.2.Jadi tingkat kelahiran di Jawa Timur sudah mendekati sasaran DUA ANAK CUKUP, LAKI PEREMPUAN SAMA SAJA.

Senin, 29 April 2013

KESAKSIAN SEBAGAI KEPALA BKKBN JAWA TIMUR [Sambungan]






KESAKSIAN SEBAGAI KEPALA BKKBN PROPINSI JAWA TIMUR.

Jawa Timur termasuk  provinsi terbesar penduduknya di Indonesia waktu itu sekitar 33 juta,  95 % beragama Islam, lebih tiga kali penduduk Sumatera Utara dan lebih empat kali penduduk  DKI Jakarta, dan lebih sepuluh kali lipat penduduk Negara Singapore. Jawa Timur terdiri dari 37 Daerah Tinkat II Kabupaten dan  Kotamadya. Untuk  menghadapi situasi dan kemungkinan adanya masalah dan pemecahannya, maka langkah awal saya adalah mengumpulkan informasi pengelolaan yang sudah berjalan dan yang akan dilakukan dari petugas propinsi dan kunjungan lapangan ke beberapa tingkat dua.  Saya  menemukan  beberapa masalah yang memerlukan solusi atau pemecahan. Kemudian menentukan prioritas pemecahan dan pelaksanaan yaitu  masalah  kepegawaian, masalah keuangan dan partisipasi masyarakat mensukseskan program KB Nasional.

PENCEGAHAN SUAP ATAU KORUPSI KEPEGAWAIAN

Ditemukan masalah kepegawain tentang pungutan uang untuk kenaikan pangkat dan jabatan. Pemecahan masalah kepegawaian diprioritaskan usulan kenaikan pangkat golongan dua kebawah yang sudah lebih 4 tahun belum naik pangkat, untuk diusulkan kepada BAKN [Badan Administrasi Kepegawaian Negara] di Surabaya. Bagi  golongan  tiga keatas diusulkan kepada BKKBN Pusat. Bagi  pegawai  lain usulan kenaikan pangkatnya diusulkan 3 bulan sebelum masa pangkat terakhir 4 tahun, untuk diproses kepada BAKN. Jumlah pegawai BKKBN waktu itu lebih dari 7000 orang, jadi usulan kenaikan pangkat regular sekali 4 tahun, tiap tahun diusulkan hampir 2000 pegawai atau sekitar seribu tiap 6 bulan ke BAKN. Terima kasih atas kerja sama dan bantuan BAKN Jawa Timur di Surubaya, pada umumnya antara 3-6 bulan sudah keluar persetujuan kenaikan pangkatnya.
Wewenang  penanda tanganan  Surat Keputusan [SK] untuk golongan dua kebawah adalah Kepala BKKBN Propinsi, saya upayakan  sudah ditanda tangani  SK  setelah sebulan persetujuan BAKN diterima.
Untuk mencegah adanya pungutan kepengurusan SK Kepegawaian, maka penanda tanganan SK dilakukan per daerah tingkat dua dan setelah itu diberitahukan melalui surat kepada tingkat dua tersebut yang isinya: Daftar nama pegawai yang sudah ditandatangani SK kenaikan pangkatnya oleh Kepala BKKBN Propinsi, supaya diumumkan pada apel pagi dan ditaruh pada papan pengumuman.   Dengan  demikian dicegah alasan meminta uang atau suap untuk urusan kepegawaian naik pangkat tersebut. Dengan keluarnya Surat Keputusan tanpa pungutan uang, menambah semangat, kepedulian dan kejujuran pegawai dilapangan mensukseskan program KB nasional.                                                                                                                                    

Kamis, 25 April 2013

PINDAH KERJA MENJADI KEPALA BKKBN PROPINSI JAWA TIMUR





   KESAKSIAN:PINDAH KERJA MENJADI KEPALA BKKBN PROPINSI JAWA TIMUR

 Pada  tahun 1988 Kepala BKKBN Propinsi Jawa Timur Dr Sudarto SpOG dipindahkan dan dilantik menjadi Deputi Pembinaan Tenaga di BKKBN Pusat di Jakarta. Untuk pengganti Kepala BKKBN Propinsi Jawa TImur, maka Kepala BKKBN Pusat DR Haryono Suyono mengusulkan seseorang, tetapi sampai 4 kali usulan calon ditolak oleh Gubernur Jawa Timur waktu itu Wahono, dengan alasan agar Kepala BKKBN  yang diusulkan  seorang  dokter senior untuk menggantikan Dr Sudarto.                                                                                                                                      Pada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat [MPR] 1988, diluar sidang Kepala BKKBN DR Haryono Suyono berbicara dengan Gubernur Jawa Timur Wahono dan mengusulkan saya menjadi Kepala BKKBN Jawa Timur, dimana saya disebut sebagai dokter senior yang beragama Kristen dan suku Batak. Jawaban  Gubernur Wahono menyetujui  saya sebagai Kepala BKKBN Propinsi Jawa Timur.                                                                                                                                              Dengan  Surat  Keputusan  Kepala BKKBN Pusat, saya dilantik oleh Gubernur Wahono  menjadi Kepala BKKBN Jawa Timur pada tanggal 17 Maret 1988. Saya merasa perpindahan saya ke Surabaya menjadi kepala BKKBN Propinsi Jawa Timur adalah pertolongan Tuhan melalui DR Haryono Suyona dan Gubernur Jawa Timur Wahono. Saya menghaturkan dan terima kasih banyak penghargaan kepada DR.Haryono Suyono dan Bapak Wahono.
 Menurut teman  di Surabaya bahwa saya merupakan Kepala Kantor Wilayah Propinsi Jawa Timur pertama yang beragama Kristen di Jawa Timur. Gubernur Wahono [Letjen Wahono] setelah di Jawa Timur  menjadi Ketua MPR-RI [Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia] periode 1989-1994. Bapak Wahono  digantikan oleh  Mayjen.Sularso sebagai Gubernur Jawa Timur, beliau juga kommit untuk mensukseskan Program Keluarga Berencana di Jawa Timur. Setelah saya dilantik sebagai Kepala BKKBN Propinsi Jawa Timur, ada komentar beberapa pejabat Eselon Satu dan Dua di pusat yang mengatakan bahwa  saya  akan  gagal memimpin BKKBN Propinsi JawaTimur.
 Jawa Timur sebagai tiga provinsi terbesar penduduknya di Indonesia waktu itu sekitar 33 juta , 95 % beragama Islam, lebih tiga kali penduduk Sumatera Utara dan lebih empat kali penduduk  DKI Jakarta; terdiri dari 37 Daerah Tinkat II Kabupaten dan Kotamadya.Untuk  menghadapi  situasi dan kemungkinan adanya masalah dan pemecahannya, maka langkah awal saya mengumpulkan informasi pengelolaan yang sudah berjalan dan yang akan dilakukan dari petugas propinsi dan kunjungan lapangan ke beberapa tingkat dua.  Saya  menemukan  beberapa masalah yang memerlukan solusi atau pemecahan. Kemudian menentukan prioritas pemecahan dan pelaksanaan. Masalah tersebut tentang masalah kepegawaian, keuangan dan partisipasi masyarakat.
 Saya  merasa sebagai cobaan penempatan saya sebagai pejabat agar berhasil di Propinsi Jawa Timur. Tantangan dan peluang supaya dapat berhasil di Jawa Timur dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa [Almighty God]. 
 Sebagai seorang beragama Kristen dipercayai atasan Kepala BKKBN Pusat yang beragama Islam untuk melakukan tugas dan tanggung jawab dalam jabatan di suatu daerah yang mayoritas mutlak Islam dan masyarakat Jawa Timur terkenal tegas atau keras terutama daerah Tapal Kuda termasuk Pulau Madura. Setelah merenung dan berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa, saya teringat firman Tuhan Yesus: Jadilah menjadi garam dan terang dunia”Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatannmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” [ Matius 5: 13-16] Saja juga berpegang mengingat ungkapan:  Ora et  labora . Berdoa  dan  bekerja.   

Senin, 22 April 2013

PERPINDAHAN KERJA DARI MEDAN KE JAKARTA






  PERPINDAHAN KERJA DARI MEDAN KE JAKARTA.

Pada  tahun 1979 saya menjabat sekretaris BKKBN Propinsi Sumatera Utara [Sumut]. Kepala BKKBN  Sumut  H.Sulaiman menjadi pensiun bulan Juli 1979. Oleh sebab itu saya diusulkan  oleh Gubernur  Sumatera Utara kepada Kepala BKKBN Pusat menjadi Kepala BKKBN Propinsi Sumatera Utara. Usulan saya ditolak BKKBN Pusat dengan alasan tenaga saya lebih dibutuhkan  di BKKBN Pusat. Kemudian Wakil  Kepala BKKBN Pusat mengangkat dan melantik Dr Loet Affandi Kepala Bagian Perencanaan BKKBN Sumut  menjadi Kepala BKKBN Sumatera Uara. Akibatnya pada awalnya saya dan keluarga  merasa  kecewa. Kemudian Kepala BKKBN Pusat  mengangkat saya menjadi Kepala Bagian Perencanaan Program di Biro Perncanaan Pusat.
 Pada bulan September 1979 saya melapor perpindahan saya ke BKKBN Pusat. Saya melapor kepada Sekretaris BKKBN Pusat tentang perpindahan, dan mohon diberi rumah, kendaran dinas dan uang pindah ke Jakarta. Beliau murah hati dan memberi rumah dinas yaitu yang saya tempati sekarang dan sudah disiapkan suratnya, uang pindah disetujui melalui Kepala Biro Keuangan dan kendaraan akan diberi setelah keluarga ikut pindah ke Jakarta. Saya bersama keluarga pindah ke Jakarta awal Desember 1979.
Saya merasa perpindahan saya dari Medan ke  BKKBN Pusat di Jakarta merupakan pertolongan Tuhan melalui Kepala BKKBN Pusat Dr Suwarjono Suryaningrat  dan Dr Ida Sukaman sebagai Sekretaris BKKBN Pusat, dengan diberinya jabatan, perumahan, kendaraan dan uang pindah. Menurut beberapa teman, biasanya perpindahan  pegawai dari daerah ke pusat Jakarta, jarang terus diberi jabatan, perumahan dan kendaraan. Kemudian perumahan tersebut dijual pemerintah kepada penghuni, saya membeli rumah dinas tersebut dengan cara mengangsur menjadi rumah pribadi pada tahun 1989, setelah 10 tahun dihuni. Saya dan keluarga mengucapkan terima kasih banyak dan penghargaan kepada Bapak Dr Suwarjono Suryaningrat  dan Dr Ida Sukaman [ Alm] yang memindahkan saya ke BKKBN Pusat di Jakarta..

Jumat, 19 April 2013

COBAAN IMAN DAN PRTOLONGAN TUHAN








COBAAN IMAN DAN PERTOLONGAN TUHAN.




        Saya terpilih menjadi Ketua Gerakan  Mahasiswa Kristen Indonesia [GMKI]  cabang Medan bulan Oktober I961. Pada bulan Januari 1962 rapat pengurus GMKI tersebut, saya membentuk Panitia Paskah perayaan Paskah pada bulan April 1962. Panitia berencana membuat Sandiwara Paskah di Gedung Kesenian Medan untuk pengumpulan dana  GMKI, terjual sekitar seribu tiket. Sandiwara itu dengan skenario naskah peran Yesus  mulai dari pengadilan Pilatus, Jalan Penderitaan [ Via Dolorosa ] dimana Yesus dipukul dan dicambuk oleh tentara Romawi dan setelah sampai di Golgata , membuka pakaian atau menelanjangi Yesus sehingga tinggal celana dalam kemudian diberi kain sabuk , setelah itu penyaliban Yesua di kayu salib di Golgata.
Panitia menghubungi beberapa anggota dan bekas pengurus GMKI yang sudah senior , tidak ada yang bersedia peranan Yesus. Kemudian mengupayakan dari pengurus GMKI sendiri tidak ada yang mau atau bersedia peran Yesus tersebut. Akhirnya anggota pengurus mengusulkan saya menjadi pemeran Yesus pada sandiwara tersebut. Pada awalnya saya menolak, agar diupayakan yang lain lagi. Tetapi tidak ada yang bersedia, panitia tetap mengusulkan saya untuk peran tersebut.
Setelah saya berdoa dan merenung peran tersebut, saya bersedia. Dengan memohon pertolongan Tuhan Yesus kepada saya dan pemain peran lainnya agar sandiwara tersebut berlangsung baik dan bermanfaat bagi umat yang menyaksikan serta kemuliaan bagi Tuhan Yang Maha Kuasa.  
Pada waktu pelaksanaan sandiwara tersebut bulan April 1962 ada beberapa orang yang menangis dan kemudian datang menyalami kami pemain setelah selesai sandiwara. Para pemain dan pengurus GMKI merasa gembira dan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas keberhasilan sandiwara tersebut.




PERTOLONGAN TUHAN MELALUI GURU,DOSEN DAN PROFESSOR






1.   PERTOLONGAN TUHAN MELALUI  GURU, DOSEN DAN PROFESSOR
Saya.selama penddikan dari Sekolah Dasar sampai tammat atau lulus dokter manusia  tahun 1965 dan S2 Sarjana Kesehatan Masyarakat [SKM]] 1977,  pada tingkat VI tidak pernah kalah ujian, hanya sekali ujian ulangan tiga bulan Penyakit Dalam  pada tingkat 6 [enam] atau Semi Arts Fakultas Kedokteran U.S.U. Medan. Pengalaman dalam persiapan ujian, berangkat ke ujian, sebelum mulai ujian  saya berdoa dan minta pertolongan Tuhan agar saya dapat menjawab ujian dan lulus. Terima kasih dan puji syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa yang mendengarkan dan mengabulkan doa saya. Terima kasih dan penghargaan saya haturkan kepada semua bekas Guru, Dosen dan Professor yang mengajar dan membimbing saya selama masa pendidikan.    

Senin, 15 April 2013

KESAKSIAN PERTOLONGAN TUHAN [SAMBUNGAN]





 KESAKSIAN PERTOLONGAN TUHAN [SAMBUNGAN]

Walaupun keterbatasan uang dan pakaian, saya tetap mengikuti kuliah, karena kuliah tingkat dua dan tingkat tiga dilakukan diruangan kuliah di asrama mahasiswa kami. Sehingga saya masih dapat mengikuti jadwal kuliah dan ujian. Ujian pada Tingkat III Faked U.S.U. adalah dengan ujian tertulis, ujian praktek dan ujian lisan secara terbuka untuk umum oleh Profesor dan 2 anggota tim penguji lain untuk mata kuliah tertentu. Kemudian saya lulus ujian tingkat tiga atau Persiapan Tingkat Dua [ C II] pada 10 Oktober 1959 dengan predikat tiga terbaik atau “COMMAND” menurut Prof. Kenney dosen Physiology warga Negara Inggris. Kesulitan dan keadaan kritis waktu dan uang semakin berkurang mulai tahun 1960, dimana saya diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil Asisten Tingkat II di Fisiologi sejak 1 Januari 1960.
Terima kasih dan penghargaan kepada Prof.Kenney yang mengangkat saya menjadi Asisten Fisiologi. Setelah lulus tingkat tiga, kemudian saya melanjutkan kuliah di tingkat empat dan lima.

KESAKSIAN PERTOLONGAN TUHAN


-->



KESAKSIAN PERTOLONGAN TUHAN KEPADA SAYA.

Pada bulan Februari 2013 yang lalu Pendeta DR Dewi Sri Boru Sinaga menganjurkan pada Sermon atau Penelaahan Alkitab Lanjut Usia  [LANSIA] untuk menyajikan secara lisan kesaksian pertolongan Tuhan dalam hidup anggota LANSIA gereja Huria Kristen Batak Protestan [HKBP] Sudirman Jakarta. Pada akhir Maret 2013 setelah penyajian tersebut, pendeta tersebut menganjurkan kami menulis kesaksian tersebut untuk dibukukan dan sesudah itu akan disajikan kepada generasi muda gereja. Diharapkan kesaksian tersebut bermanfaat untuk generasi muda gereja. Tulisan dibawah ini adalah Kesaksian tertulis saya untuk dibukukan sebagai dokumen gereja.

1.  I.  MASA HIDUP PALING SULIT DAN KRITIS TAHUN  1958-1959. 
.
 Pada tanggal 25 Februari 1958, Proklamasi Pemerintahan Revolusioner Indonesia [ PRRI] di Sumatera termasuk Sumatera Utara. Terjadilah pemberontakan dan pertempuran militer yang meluas antara pasukan Pemerintah Pusat dan PRRI, sehingga putus hubungan dengan orang tua di Tapanuli dan tidak mendapat uang kiriman dari orang tua selama lebih tiga tahun. Pada waktu itu saya dan abang O.H.Panjaitan mahasiswa  fakultas kedokteran tinggal di asrama mahasiswa Padangbulan Medan. Akibat masa perang, maka semua pembantu pekerja asrama berhenti karena tidak mendapat gaji. Selanjutnya saya dan abang bertahan hidup dengan belanja bahan makanan di pasar dan masak sendiri untuk makan, dan cuci sendiri pakaian, jarang makan di restoran, karena keterbatasan uang. Pada hal saya harus mengikuti kegiatan sebagai berikut:

1.    Mengikuti kuliah pagi sampai siang hari tahun 1958-1959 di tingkat dua dan tiga Fakultas Kedokteran [ Faked] U.S.U. pada  hari Senin-Jumat. Kuliah Anatomy  [Ilmu Urai Manusia], Physiology [ Ilmu FAAL], dan Biochemistry [ Biokimia] dalam bahasa Inggris. Histology [ Ilmu Urai Jaringan dan sel tubuh], Ilmu Penyakit Umum dan Ilmu Khasiat obat dalam bahasa Indonesia.
2.    Praktek ilmu Anatomy bedah mayat dan Histology pada sore hari  sekali seminggu. Praktek percobaan Physiology sore hari sekali seminggu.
3.    Asisten Fisika Fakultas Kedokteran U.S.U. Medan, mengawasi mahasiswa tingkat satu praktek fisika sore hari dan memeriksa jurnal hasil percobaan praktek sekali seminggu.
4.    Asisten Fisika Fakultas Pertanian U.S.U. Medan sore hari sekali seminggu, mengawasi dan memeriksa jurnal hasil percobaan fisika tersebut.
5.    Mengajar Fisika atau Ilmu Pengetahuan Alam [ IPA] pada kelas tiga S.M.A. Negeri Dua Medan pada pagi hari sekali seminggu.
6.    Memberi less atau mengajar privat ilmu Fisika/ IPA persiapan ujian akhir kelas tiga SMA pada sore hari sekali seminggu.
Saya merasa pertolongan dan kasih Tuhan Yang Mahakuasa, melalui Prof. Steinmetz mengangkat saya menjadi asisten fisika [ IPA] setelah saya lulus tingkat pertama dan Bapak C.M.Sinorangkir direktur SMA Negeri II Medan mengangkat saya menjadi guru SMA II Medan. Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Prof Steinmetz dan Bapak C.M.Simorangkir. Abang saya O.H.Panjaitan juga mahasiswa Fakultas Kedokteran tersebut dan mengajar di SMA Kristen Padangbulan Medan.





keristua;@santoso karo-karo;@sinurat parulian;@suzana sinaga;@setianna;@salomo panjaitan@raymond marpaung;@tulus adalama

Minggu, 14 April 2013

TANAH LELUHUR RAJA PANJAITAN



-->

HUTA BONA PASOGIT NI RAJA PANJAITAN ATAU TANAH LELUHUR RAJA PANJAITAN

LOBU PARSERAHAN di ONANRAJA BALIGE ,kabupaten Toba Samosir sekarang adalah BONA PASOGIT RAJA SIBAGOT NI POHAN,anak dan cucu-cucunya lahir dan dewasa disana. Anaknya TUAN DI BANGARNA dan cucunya RAJA PANJAITAN dan adiknya lahir dan menjadi dewasa juga di LOBU PARSERAHAN.  Jadi LOBU PARSERAHAN adalah BONA PASOGIT  SIBAGOT NI POHAN,ANAK DAN CUCU-CUCUNYA, termasuk TUAN DIBANGARNA dan anak-anaknya RAJA PANJAITAN, SILITONGA, SIAGIAN DAN SIANIPAR.
MATIO adalah Bona Pasogit kedua turunan RAJA PANJAITAN karena beliau “manosor” atau pindah ke Matio, anak satu-satunya  RAJA SITUNGO lahir dan besar di Matio.
SITORANG adalah Bona Pasogit ketiga turunan RAJA PANJAITAN karena RAJA SITUNGO pindah ke Sitorang dan keempat anaknya MARTIBIRAJA, RAJA DOGOR ,RAJA SIPONOT DAN RAJA SIJANGGUT NI HUTING lahir dan besar atau dewasa di Sitorang.
Jadi LOBU PARSERAHAN DI ONAN RAJA BALIGE, MATIO dan SITORANG adalah BONA PASOGIT atau TANAH LELUHUR  turunan RAJA PANJAITAN.

POPULER SEHAT DAN KELUARGA BERENCANA: HUTA BONA PASOGIT NI RAJA PANJAITAN ATAU TANAH LEL...

POPULER SEHAT DAN KELUARGA BERENCANA: HUTA BONA PASOGIT NI RAJA PANJAITAN ATAU TANAH LEL...: HUTA BONA PASOGIT NI RAJA PANJAITAN ATAU TANAH LELUHUR RAJA PANJAITAN LOBU PARSERAHAN di ONANRAJA BALIGE  ,kabupaten Toba Samosir seka...

PADAN/ PERJANJIAN PANJAITAN DAN DAIRI



-->


.     
 PADAN MARGA PANJAITAN DAN MARGA  DAIRI.
Marga DAIRI SIBAGOT  tempat tinggalnya di Dairi Pangasean Narumonda sekitar dua km dari Hutanamora Sitorang, bersebelahan dengan kampung si Janggut ni Huting. Menurut orang tua-tua Dairi berasal dari Bakkara Sinambela dan akrab hubungannya dengan Panjaitan. Mereka mengatakan bahwa mereka adalah Dairi Sinambela, sebagian mengatakan Dairi Sinanullang dan ada yang mengaku Dairi Panjaitan serta ada yang menyebut marganya Dairi saja.
Bagi mereka yang mengaku marga Sinambela atau Simanullang berlaku Padan atau Janji dengan marga Sinambela dan atau Simanullung; dimana dilarang atau tabu turunannya saling kawin dengan turunan Panjaitan..


Sabtu, 03 November 2012


    “PADAN” / JANJI MARGA PANJAITAN DAN MARGA SIBUEA.

MARGA SIBUEA masuk rumpun marga SIPAETTUA yaitu marga HUTAHAEAN,HUTAJULU,ARUAN, SIBARANI,SIBUEA,PANGARIBUAN DAN HUTAPEA LAGUBOTI.  SIBARANI DAN SIBUEA adalah turunan  RAJA PARTANO anak kedua SIPAETTUA.
Menurut ceritra orang tua-tua bahwa Raja Partano lebih dahulu meninggal dan meninggalkan istri dan seorang anak laki-laki yaitu yang menjadi Marga SIBARANI. Pada suatu saat, janda  Raja Partano hamil,kemudian melahirkan seorang anak laki-laki. Para pengetuai dan turunan SIPAETTUA menanyakan siapa ayah bayi laki-laki tersebut,satu per satu turunan SIPAETTUA yang ditanya tidak ada yang mengaku siapa ayah dari bayi tersebut.Akhirnya  pengetuai menanya dan mendesak janda tersebut untuk mengakui dengan jujur siapa ayah dari bayinya tersebut.
Janda tersebut mengaku bahwa ayah dari anak tersebut adalah RAJA SITUNGO  MARGA PANJAITAN dari Sitorang. Anak tersebut diberi nama SIBUEA. Dikemudian hari turunan SIBUEA dan PANJAITAN mengadakan PADAN atau PERJANJIAN antara lain berbunyi:  “Nang tu joloan on naso jadi halupahononta, sisada ama do Sibuea  mardua ina dohot pomparan ni RAJA SITUNGO  PANJAITAN. PADAN ni Ompu, padan paranggi dolion Panjaitan dohot Sibuea, naso boi masibuatan boru”.             
 Artinya : Dimasa depan tidak boleh kita lupakan bahwa SIBUEA dan PANJAITAN adalah satu Ayah dan dua Ibu dengan keturunan RAJA SITUNGO PANJAITAN.
 “Padan ni Ompu” perjanjian nenek moyang Marga Panjaitan panggil adik kepada Marga Sibuea, turunan kedua marga  tidak boleh atau tabu saling menikahi.             

PADAN / JANJI PANJAITAN DAN SIMANULLANG





    
  “PADAN” /PERJANJIAN MARGA PANJAITAN DAN MARGA SIMANULLANG.

Marga SIMANULLANG  adalah turunan SI RAJA OLOAN adik dari marga SINAMBELA, dimana  SINAMBELA  satu ibu  BORU PASARIBU dengan SIMANULLANG , anak perempuan RAJA UTI dari Barus.  Setelah adanya “PADAN” /PERJANJIAN marga PANJAITAN dengan marga SINAMBELA berdasarkan  hubungan keturunan, yang telah diakui oleh Raja-raja Adat, maka marga  SIMANULLANG dan PANJAITAN juga merasa ada hubungan keturunan  . Maka hubungan marga SIMANULLANG dengan marga PANJAITAN, juga  seperti berdasarkan Perjanjian/Padan dengan SINAMBELA  yaitu:  Turunan si RAJA PANJAITAN adalah abang dari  segi keturunan dan adik dari segi kerajaan terhadap keturunan marga SIMANULLANG, kedua marga dilarang, tidak boleh atau tabu saling menikahi.


PADAN / JANJI PANJAITAN DAN SINAMBELA


  
  
 PADAN MARGA PANJAITAN DAN MARGA SINAMBELA.

Telah disajikan sebelumnya bahwa RAJA SITUNGO NAIBORNGIN tidak kembali ke Sitorang, menurut kabar sudah meniggal,tetapi anak dan cucunya Raja Sijorat tidak mengetahui dimana meninggal dan dimana makamnya.
 Menurur keterangan Raja Welsing Panjaitan ,anak Raja Pandua OMPU SI MONGGUR Hutanamora  yang tinggal di Jl. Pabrik Tenun Medan dan mantan pegawai Pemerintah Daerah Propinsi Sumatra Utara adalah sebagai berikut:  Bagi turunan orang Batak adalah aib atau rasa malu, bila orang tua atau ompung/kakek seseorang tidak diketahui keberadaannya ,”bangke dohot hinamborna” atau mayat dan makamnya.
Jadi dalam beberapa tahun diselidiki oleh RAJA SIJORAT kemana perginya, dimana tinggal,jika sudah  meninggal   dimana makamnya. Menurut kabar yang dapat dipercaya dari beberapa tokoh adat,bahwa RAJA SITUNGO NAIBORNGIN  berada di Bakkara,sudah menikah dan mempunyai keturunan, meninggal dan dimakamkan di Bakkara.                                                                                                                                               Oleh sebab itu pergilah RAJA SIJORAT mencari tempat tinggal RAJA SITUNGO NAIBORNGIN , dengan tujuan jika ketemu makamnya ,maka kerangkanya akan digali [mangokkal  holi ni natua-tua] dan dibawa ke Sitorang untuk dilakukan upacara pemakaman menurut adat Batak.    Setelah tiba di Bakkara, RAJA SIJORAT bertemu dengan tokoh-tokoh  adat di Bakkara, diimana beliau menanyakan kebenaran kabar bahwa RAJA SITUNGO NAIBORNGIN sudah meninggal dan dimana makamnya. Setelah diketahui makamnya,maka RAJA SIJORAT member tahu maksudnya  kepada Raja-raja Adat disana untuk “mangokkal holi ni Ompungna” menggali makam kakeknya dan membawa kerangkanya ke kampung halamannya di Sitorang.
Maksud RAJA SIJORAT untuk menggali makam tidak disetujui RAJA SI SINGAMANGARAJA dengan mengatakan bahwa makam tersebut adalah makam orang tuanya. Setelah beberapa lama berdialog ,tidak ada kesepakatan diantara RAJA SIJORAT dan RAJA SI SINGA MANGARAJA. Selanjutnya Raja-raja Adat memutuskan  agar kedua mereka mengadu kekuatan dan kesaktiannya disaksikan Raja-raja Adat dengan cara “marsiranggut dohot martinju” atau berhantam bergumul dan bertinju. Siapa yang menang ,dialah turunan orang mati dalam makam tersebut yang lebih Sakti dan berhak menggali makam yang diperebutkan.                                                               Mereka  berhantam selama satu hari tidak ada yang menang,diteruskan berhantam sampai hari-hari berikutnya sampai tujuh hari bergumul dan bertinju tidak ada yang menang. Akhirnya Raja-raja Adat memutuskan  bahwa RAJA SIJORAT dan RAJA SI SINGA MANGARAJA adalah sama kuat dan sakti dan merupakan turunan dari RAJA SITUNGO NAIBORNGIN yang sudah meninggal dan terkenal sebagai Dukun Besar dan Sakti.
Dasar pertimbangan Raja-raja Adat berdasarkan hukum dan adat Batak:
“Marojahan tu adat dohot uhum  na hombar tu adat pinahot nasida:                                                                    Molo nidanggurhon batu ni halto tu porlak ni dongan, jala tubu ma disi,tontu nampuna porlak I do nampuna bagot i. Songon I ma pangkataion ni angka Raja-raja Adat dohot pangituai ni angka Omputta,dihubungan pardongan tubuonta tu marga Sinambela. Dipahot RAJA SINGAMANGARAJA dohot RAJA SIJORAT PARALIMAN  ma Padan dohot Tonggo natangkas: HAHA NI PARTUBU,ANGGI NI HARAJAON MA RAJA SIJORAT PARALIMAN TU RAJA SINGAMANGARAJA,NASO BOI MASIBUATAN BORU”. [Sumber:PANITIA TUGU RAJA PANJAITAN,1971, hal .30]
 Terjemahannya: Berdasarkan Adat dan Hukum yang sesuai dengan adat yang berlaku: Jika seseorang melemparkan bibit tanaman “halto” atau bibit pohon enau ke kebon orang lain dan bibit itu tumbuh menjadi pohon enau, maka yang punya  pohon enau itu adalah yang punya kebon.  Begitulah pertimbangan  pengetuai Adat tentang” Padan Pardongan Tubuon” antara Marga Panjaitan dan Sinambela, dimana   Padan/Perjanjian  tersebut  antara RAJA SINGAMANGARAJA SINAMBELA dengan  RAJA SIJORAT PARALIMAN PANJAITAN dinyatakan dalam  pernyataan bahwa:  TURUNAN RAJA PANJAITAN ADALAH ABANG DARI SEGI KETURUNAN DAN ADIK DARI SEGI KERAJAAN TERHADAP  KETURUNAN RAJA SINGAMANGARAJA, TIDAK BOLEH ATAU TABU SALING MENIKAHI .
Selanjutnya  Raja-raja adat di Bakkara menyuruh Omputta RAJA SINGAMANGARAJA DAN RAJA SIJORAT  “MEBAT” atau kunjungan adat dan mohon doa restu tentang kerajaan dan kesaktian kepada pamannya RAJA UTI PASARIBU, juga bergelar RAJA RUM di Barus sebagai Raja Kerajaan terkaya dan tertua di Sebelah barat Pulau Sumatera;  hasil perdagangan kapur Barus pengawetan barang berharga dan pakaian beberapa abad dengan India ,Timur Tengah dan Eropah.Mereka pergi ke Barus sebab Ibu R.SINGAMANGARAJA adalah boru Pasaribu anak perempuan RAJA UTI PASARIBU. Mereka berdua pergi ke Barus melintasi hutan yang banyak binatang liar seperti ular, harimau dan lain-lain. RAJA SINGAMANGARAJA DAN RAJA SIJORAT bisa sampai dan masuk Istana Kerajaan.
Melihat kedua tamunya dapat masuk istana kerajaan, dapat menembus hutan-hutan dengan binatang liar dan penjaga istana yang ketat,maka dalam hatinya RAJA UTI, kedua tamu tersebut adalah Orang Yang Sakti. Oleh sebab itu RAJA UTI tidak mau bertemu langsung dengan kedua tamunya dan dia naik ke “songkor” /diatas plafon rumahnya dengan maksud mengamati tindak tanduk kedua tamunya tersebut. Kedua tamu bertemu dan berkenalan dengan “nantulang”/ istri pamannya RAJA UTI. Nyonya RAJA UTI mengajak makan kedua “berenya”/ keponakannya dan menanyakan apa ada makanan kesukaan mereka untuk dihidangkan sebagai tamu dan bere. Jawab RAJA SIJORAT selain hidangan nasi dan lauk agar dihidangkan juga sayur sijungkat atau limut [sejenis sayur yang tumbuh di dalam air dan sayurnya panjang ,dapat dimakan mentah ataupun digodok], hal ini sebagai siasat untuk dapat melihat keatas plafon secara sopan sewaktu makan.
Pada waktu makan RAJA SINGAMANGARAJA  duluan makan sayur yang panjang dan menengadah keatas plafon yang berlobang diatasnya dan bertemu mata dengan pamannya RAJA UTI. Lalu RAJA SINGAMANGARAJA  menucapkan: “Beremuna do hami Tulang,turun ma Rajanami asa rap mangan hita”,artinya  Kami adalah keponakan paman,silahkan turun ,marilah kita makan bersama.  Lalu RAJA UTI menjawab: “Raja na Marsahala,angka na bisuk jala na bijaksana,anak ni Raja Toba, turun pe ahu asa rap mangan ,dungi  mangkatai dohot hamu “ artinya  Raja yang Sakti, pintar dan bijaksana Anak RAJA TOBA, Aku akan turun makan bersama dan setelah itu kita berbicara.
Dalam pembicaraan setelah makan, RAJA UTI mengatakan: “RAJA SIJORAT PARALIMAN MA GOARMU, AI JINORAT NI SAHALAM DO UMBAHEN NA PAJUMPANG BOHI HITA”. Namamu adalah RAJA SIJORAT PARALIMAN,karena kesaktianmu memesan sayur limut dapat menjerat Aku  untuk ketemu muka. Menurut orang tua-tua inilah permulaan nama RAJA SIJORAT PARALIMAN sebelumnya namanya adalah Raja Sijorat.
Dalam pembicaraan, kemudian RAJA UTI menguji kesaktian kedua berenya dengan menyuruh  mencari 5  keanehan atau keajaiban yang belum pernah terjadi yaitu “Manang na boi luluan nasida 5 tanda halongangan naso dung hea masa,ima: 1.Lote na marlau [namarihur], 2.Pungga namarimbulu, 3.Bulung ni ri na sabolak ni anduri, 4. Boru na boi marsabe-sabehon tarusna, 5. Hoda namartanduk” Terjemahannya: Apakah berenya dapat mencari dan menunjukkan keanehan yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu: 1. Burung puyuh yang berekor panjang, 2.Batu asah yang berbulu,3.Daun alang-alang selebar alat penampi beras, 4.Perempuan yang buah dadanya panjang sampai kebelakang bahunya,5.Kuda yang bertanduk.
Sesuai dengan petunjuk arahan RAJA UTI, maka RAJA SIJORAT PARALIMAN dan RAJA SINGAMANGARAJA  pergi mencari perintah paman mereka tersebut. Menurut keterangan dalam buku PANITIA TUGU RAJA PANJAITAN,1971 [h46],R.SIJORAT PARALIMAN yang mendapat dan mengumpulkan 5 keanehan tersebut yaitu:
1.Burung puyuh yang berekor panjang didapat dan ditangkap bekerja sama dengan marga Siagian  di “bona ni amppapaga” sejenis tumbuhan di  Siampapaga.                                                                                                                                                                                2.Batu asah yang berbulu didapat dari Laguboti.                                                                                                             3.Daun alang-alang selebar alat penampi beras  didapat dari Humbang.                                                                                                                         4.Perempuan yang buah dadanya panjang  didapat dari pulau Samosir dan                                                                5.Kuda yang bertanduk dapat dijerat dan ditangkap di Lembah Silindung, kuda tersebut dijerat dengan tali “ualang namarrante rihit” yaitu tali besar yang lebih dahulu direndam dalam darah sapi atau kerbau,kemudian ditaburi dengan pasir yang kasar.
Setelah 5 perintah keanehan tersebut didapat,maka RAJA SINGAMANGARAJA dan RAJA SIJORAT membawa dan menyerahkan hasil  5 keanehan tersebut kehadapan RAJA UTI. Setelah pertemuan tersebut maka RAJA UTI mengakui  KESAKTIAN KEDUA BERENYA DAN MEREKA SALING MENGHORMATI.
Kemudian  RAJA UTI merestui dan menyerahkan Kerajaan TANO /TANAH BATAK  HASUNDUTAN [Barat]kepada bere kandungnya dan yang melihat muka RAJA UTI pertama kali sewaktu makan dengan sayur sijungkat atau limut. Sesudah itu melantik RAJA SINGAMANGARAJA sebagai SINGA ADAT ,SINGA  HUKUM DAN SINGA KERAJAAN  Tanah Batak dan bernama RAJA SINGAMANGARAJA. Sejak pelantikan itulah namanya RAJA SINGAMANGARAJA. 
Kepada RAJA SIJORAT dengan kesaktiannya waktu pertemuan pertama dan dapat menangkap dan memberikan 5 keanehan,maka diangkat dan dilantik sebagai” RAJA BATAK NA DI HABISSARAN”  atau RAJA BATAK DI BAGIAN TIMUR yaitu TOBA HOLBUNG mulai gunung GUNUNG / DOLOK TOLONG sampai  ASAHAN dan lautan  disebelah Timur atau Selat Malaka.
Demikianlah informasi yang dapat kami sajikan bagi  Hubungan PERJANJIAN MARGA PANJAITAN DAN MARGA SINAMBELA.