1.Terapi serangan akut jantung koroner.
Terapi umum (general measures) :Pasien istirahat duduk tenang atau tidursangat penting setelah terjadi serangan berupa angina pectoris ,jangan bergerak-gerak sampai rasa sakit hilang.Jika terjadi serangan berulang sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk dirawat di ruang gawat darurat dengan pertolongan dokter Spesialis Jantung.
Terapi dengan obat:nitrogliserin 0,3 mg dibawah lidah ,obat akan bekerja dalam tempo 1 – 2 menit, serangan sakit akan hilang,bila masih terjadi serangan berulang dosis ditambah menjadi 0,6 mg;nitroglycerin bebas dimakan dengan dosis tersebut selama ada serangan dan sesudah serangan berhenti nitro gliserin dapat dipakai sebagai obat preventif ,atau diberi isosorbid dinitrat 5 mg 2-3 x sehari,atau cedocard retard 20 mg sekali sehari.
2.Terapi infark miokard akut (IMA).
Terapi umum:dirawat di ruang gawat darurat,dipantau tanda vital frekwensi denyut jantung,tekanan darah dan frekwensi napas tiap setengah jam sampai stabil,sesudah itu tiap 4 jam.Diberi infus dekstrosa 5 % atau Na Cl 0,9 %.Istirahat ditempat tidur dengan kursi “commode” di samping tempat tidur dan mobilisasi sesuai toleransi setelah 12 jam.
Diet :puasa sampai bebas nyeri kemudian diet cair,kalau tidak terjadi serangan rasa nyeri dilanjutkan dengan diet jantung.
Pemberian obat atau medikamentosa:Diberikan oksigen nasal atau melalui hidung sekitar 2 liter/menit dalam beberapa jam sampai serangan sakit reda.
Untuk mengatasi rasa nyeri diberi suntikan Petidin 25-50 mg,nitrat sublingual dibawah lidah. Terapi reperfusi (tombolitik) <> streptokinase 1.500.000 UI/vial injeksi atau infus. Untuk mencegah terjadinya thrombus atau antitrombotik diberi tablet Aspirin 160-325 mg.
Pertolongan medis dengan operasi:
1.Angioplasti balon yang dilakukan oleh seorang Kardiolog dengan memasukkan kateter balon untuk membuka arteri koroner yang menyempit; setelah penyempitan arteri dibuka, kateter dan balonnya ditarik kembali keluar tubuh.
2. Operasi jantung yang disebut:CORONARY ARTERY BYPASS GRAFT [CABG] SURGERY,Dalam bedah pintas koroner ini, ahli bedah jantung mengambil pembuluh darah dengan panjang tertentu dari tempat lain pada tubuh dan menggunakannya untuk mengalihkan peredaran darah di sekitar arteri koroner yang menyempit atau tersumbat.Pembuluh yang dilekatkan itu memungkinkan darah mengambil jalan pintas [bypass] melewati penyumbatan sehingga otot jantung yang biasanya dipasok oleh arteri koroner bisa kembali menerima darah dan gizi yang dibutuhkannya.Operasi ini secara dramatis mampu meningkatkan kualitas dan harapan hidup bagi penderita penyakit jantung koroner.
3.Terapi stroke iskemik.
Terapi umum:Pasien diobati di ruang gawat darurat,stroke membutuhkan penanganan segera, stroke disebut sebagai serangan otak (brain attack).Dokter berpacu dengan waktu terapi mengurangi jejas (injury) otak dan meningkatkan pemulihan neurologik atau saraf dengan reperfusi trombolitik dalam waktu 3 jam sejak permulaan serangan,agar darah dapat kembali mengalir melalui okklusi. Jika reperfusi lebih dari 3 jam,kemungkinan terjadi kerusakan permanen (irreversible) saraf yang mengakibatkan cacat.
Kandung kemih yang penuh dikosongkan secara berkala dengan kateter.
Suhu tubuh dipertahankan normal.
Tekanan darah dan denyut jantung diukur tiap 30 menit,jika tekanan darah sistolik(TDS) lebih dari 220 mm Hg dan tekanan darah diastolik(TDD) lebih dari 120 mm Hg,diturunkan dengan pemberian obat hipertensi seperti Captopryl 50 mg/tablet 3 kali sehari, atau Norvasc 10 mg/tablet 2 kali sehari, sehinggaTDS dan TDD mendekati normal sekitar 140 dan 90 mmHg. Jika ditemukan hiperglikemia atau hipoglikemia dikoreksi dengan obat anti diabetik seperti Daonil [Glibenklamida] 5 mg/tablet sekali sehari.
Terapi parmakologik iskemia otak dengan obat anti trombosis seperti aspirin 160-325 mg/ hari.Terapi reperfusi penghancur trombi seperti streptokinase 1.500.000 UI /vial injeksi atau infus.Diberi obat vasodilatator memperlebar pembuluh darah pentoksifilina 100 mg/tab 3 kali/hari.
4.Ganggren ekstremitas: Aterosklerosis pada ektremitas biasanya terjadi di arteri
kaki,jarang terjadi di arteri tangan.Jika terbentuk thrombus dapat menyumbat arteri
kaki dan menyebabkan nekrosis, jaringan rusak di kaki dan kalau kena kulit akan
nampak sebagai gangren biasanya berwarna hitam kebiruan
5.Aneurisma aorta abdominalis:Aterosklerosis bisa terjadi di aorta daerah perut
(abdominal) ,bagian intima aorta dengan aterom suatu waktu lepas ,dinding aorta
semakin menipis dan akibat tekanaan darah akan melebar ,lalu terjadi aneurisma
aorta..Semakin lama dinding aorta semakin tipis akibat tekanan darah ,dinding aorta
bisa pecah dengan perdarahan hebat,kalau tidak segera ditolong, pasien akan
meniggal.Aneurisma aorta jarang terjadi.
kaki,jarang terjadi di arteri tangan.Jika terbentuk thrombus dapat menyumbat arteri
kaki dan menyebabkan nekrosis, jaringan rusak di kaki dan kalau kena kulit akan
nampak sebagai gangren biasanya berwarna hitam kebiruan
5.Aneurisma aorta abdominalis:Aterosklerosis bisa terjadi di aorta daerah perut
(abdominal) ,bagian intima aorta dengan aterom suatu waktu lepas ,dinding aorta
semakin menipis dan akibat tekanaan darah akan melebar ,lalu terjadi aneurisma
aorta..Semakin lama dinding aorta semakin tipis akibat tekanan darah ,dinding aorta
bisa pecah dengan perdarahan hebat,kalau tidak segera ditolong, pasien akan
meniggal.Aneurisma aorta jarang terjadi.
4.Terapi ganggren ekstremitas:
a.Segera diberi antibiotik jika ada infeksi pada ganggren.
b.Kaki yang kena ganggren posisinya horizontal atau kebawah,tidak boleh keatas lebih tinggi
dari letak jantung.
c.Kaki yang sakit bebas pakaian..
d.Jika ada nanah pada ganggren diberi antibiotik basitrasin atau neomisin dan ditutup dengan
has verban steril.
e.Jika susah sembuh dilakukan operasi thrombo-endarterectomy yaitu operasi khusus lokasi
jaringan yang kena okklusi arteri.
5.Terapi aneurisma aorta:
a.Palliatif dengan memberi obat analgetik misalnya kaplet Ponstan 500 mg 2-3 kali sehari untuk menyembuhkan rasa sakit di punggung
pinggang atau di sela-sela paha (groin)
b.Operasi memperkuat daerah lemah yang membesar,jarang dilakukan,karena risiko besar,
kecuali kalau aorta pecah.
a.Segera diberi antibiotik jika ada infeksi pada ganggren.
b.Kaki yang kena ganggren posisinya horizontal atau kebawah,tidak boleh keatas lebih tinggi
dari letak jantung.
c.Kaki yang sakit bebas pakaian..
d.Jika ada nanah pada ganggren diberi antibiotik basitrasin atau neomisin dan ditutup dengan
has verban steril.
e.Jika susah sembuh dilakukan operasi thrombo-endarterectomy yaitu operasi khusus lokasi
jaringan yang kena okklusi arteri.
5.Terapi aneurisma aorta:
a.Palliatif dengan memberi obat analgetik misalnya kaplet Ponstan 500 mg 2-3 kali sehari untuk menyembuhkan rasa sakit di punggung
pinggang atau di sela-sela paha (groin)
b.Operasi memperkuat daerah lemah yang membesar,jarang dilakukan,karena risiko besar,
kecuali kalau aorta pecah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar