PENCEGAHAN PENYAKIT STROKE dan JANTUNG KORONER
Pada Konsensus Nasional pengelolaan stroke di Indonesia tahun 1999 dikemukakan upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan primer penyakit stroke :
Memasyarakatkan gaya hidup sehat bebas stroke:
a.Menghindari:merokok,stress mental,alkohol,kegemukan,konsumsi garam berlebihan,
obat-obatan golongan amfetamin,kokain dan sejenisnya .
b.Mengendalikan :hipertensi,diabetes mellitus,penyakit jantung (misalnya fibrillasi
atrium,infark miokard akut,penyakit jantung rematik);penyakit vaskuler aterosklerotik
lainnya.
c.Mengurangi:kolesterol,lemak dalam makanan.
d.Menganjurkan konsumsi gizi yang seimbang dan berolahraga secara teratur.
Memasyarakatkan gaya hidup sehat bebas stroke:
a.Menghindari:merokok,stress mental,alkohol,kegemukan,konsumsi garam berlebihan,
obat-obatan golongan amfetamin,kokain dan sejenisnya .
b.Mengendalikan :hipertensi,diabetes mellitus,penyakit jantung (misalnya fibrillasi
atrium,infark miokard akut,penyakit jantung rematik);penyakit vaskuler aterosklerotik
lainnya.
c.Mengurangi:kolesterol,lemak dalam makanan.
d.Menganjurkan konsumsi gizi yang seimbang dan berolahraga secara teratur.
Untuk pencegahan sekunder,bagi mereka yang pernah mendapat stroke,dianjurkan:
a.Hipertensi:diet,obat anti hipertensi yang sesuai.
b.Diabetes mellitus:diet,obat hiperglikemik oral atau insulin.
c.Penyakit jantung aritmik nonvalvular (antikoagulan oral)
d.Dislipidemia:diet rendah lemak dan obat antidislipidemia.
e.Berhenti merokok.
f.Hindari alkohol,kegemukan dan kurang gerak.
g.Hiperuricemia:diet,antihiperuricemia.
h.Asetosal ,aspilet digunakan sebagai obat antiagregasi trombosit pilihan pertama ,dengan dosis
berkisar antara 80-320 mg/hari.Tiklopidin diberikan dosis 250-500 mg/hari pada
penderita yang tidak tahan asetosal atau aspirin.
i.Antikoagulan oral diberikan pada penderita dengan faktor risiko penyakit jantung
(fibrillasi atrium,infark miokard akut.kelainan katup),kondisi koagulopati yang lain.
Faktor resiko stroke yang kuat adalah hipertensi, penyakit jantung (yang menyebabkan timbulnya emboli sumbatan arteri kecil atau berkurangnya curah jantung), fibrillasi atrium;resiko diabetes mellitus dan merokok dan factor psikososial..
Makin banyak faktor resiko yang dipunyai pasien,makin tinggi pula kemungkinan mendapatkan stroke.
Bila faktor resiko ini ditanggulangi dengan baik.maka kemungkinan mendapat stroke akan berkurang.
Pencegahan penyakit jantung koroner dan infark miokard yang juga disebabkan aterosklerosis seperti diuraikan sebelumnya,mempunyai kesamaan dengan pencegahan stroke uraian diatas.Untuk penyakit jantung koroner diberikan juga obat memperlebar arteri koroner seperti isosorbid dinitrat 5 mg,10 mg /tablet,1-2 x sehari;cedocard retard 20 mg sekali sehari dan aspilet 80 mg 1-2 kali sehari.